Wednesday 10 May 2017

Cara Menghitung Moving Average Saham


Geschrieben von Saham Ceria Moving Average merupakan indikator teknikal tertua. Indikator ini dihasilkan dengan cara menghitung rata-rata harga tertimbang pada periode waktu tertentu. Misalnya, harga tertimbang yang mau dihitung adalah harga penutupan dalam kurun waktu 20 hari, maka hasilnya rata-rata harga penutupan dalam periode terachhir. Selain diplot pada grafik harga saham, juga bisa diplot pada grafik harga volumen Verschieben von durchschnittlichen Ini Banyak Macamnya, Mulai Dari Einfache MA, Exponential MA, Vertriebene MA, Wilders MA, Dan Sebagainya, Namun Apapun Pilihan MA-Nya Tidak Akan Memberikan Perbedaan hasil Yang Mencolok. Saya sendiri lebih suka menggunakan Wilders MA karena hasilnya yang lebih geglättet. Pertanyaannya, apa gunanya kita menghitung harga rata-rata tersebut dalam periode waktu tertentu Setidaknya kegunaan MA ini ada 4, yaitu: Menandai Trend Harga. Uptrend Dan Abwärtstrend sangat mudah dikenali hanya dengan melihat MA, tanpa harus repot-repot menggambar garis. Untuk periodenya, bisa diatur sesuai selera. MA Jangka Pendek untuk Trend Jangka Pendek, Dan MA Jangka Panjang Untuk Trend Jangka Panjang. Sebagai Indikator sentimen Harga Misalnya, harga berhasil tutup di atas garis MA 20, artinya harga berhasil naik lebih tinggi dari pergerakan rata-rata harga dalam 20 hari terakhir, dan itu memberikan sentimen positif. Sebaliknya, jika tutup di bawah MA, maka itu menjadi sentimen negatif. Sebagai Unterstützung dan resisten Yang Dinamis. Disebut dinamis karena letaknya berubah-ubah mengikuti pergerakan harga yang terbentuk, tidak statis seperti garis trend, puncak, dan lembah. Menandai sinyal beli dan jual Jika MA Jangka Pendek Menyilang Ke Atas MA Jangka Panjang, Maka Akan Menghasilkan Sinyal Beli. Jika MA Jangka Pendek Menyilang Ke Bawah MA Jangka Panjang, Maka Akan Menghasilkan sinyal Jual. Perhatikan gambar di bawah ini. ASII dengan MA 20 ASII dengan MA 5x20 Sebagaimana Indikator-indkator teknikal lain, MA tidak menjamin akurasi prediksinya. Dalam Banyak Kondisi, tidak Banyak informasi yang diberikan oleh MA, kecuali sentimen dan Trend. Untuk menandai supportresisten dan sinyal belisinyal jual, harus dengan penilaian pribadi yang sangat subjektif. Jangan sesekali mengandalkan hasil penyilangan MA sebagai sinyal, karena sangat mungkin sudah terlambat. Sebagai pengguna setia indikator MA, saya akan coba berikan beberapa saran untuk mengoptimalkan penggunaan MA. Gunakan MA Pada Kemampuan Terbaiknya, Yaitu Mendeteksi Trend. Ketimbang menggambar garis trend, MA justru bisa dengan mudah menandai trend naik, turun, dan flach, dalam waktu kurang dari semenit. Ini akan mempersingkat waktu analisis Memplot MA Pada Volumen tak Banyak Berguna. Kamu bisa menganalisa volumen saham tanpa bantuan MA sama sekali. Jangan menggunakan Single MA, Tapi Gunakanlah Doppel. Atau bahkan dreifach Tapi Jangan Gunakan MA Semata-Mata Hanya Untuk Melihat Kreuzung, Karena Kamu Akan Kecewa Nanti. Akan lebih baik menilainya dari sudut pandang trend, dimana jika MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang, berarti masih Aufwärtstrend. Dan sebaliknya Untuk sinyal, kamu harus bisa menemukan cara lain yang lebih baik ketimbang melihat kreuzung MA. Karena inilah saya selalu mengabaikan sinyal dead cross. Karena biasanya sinyal tersebut sudah terlambat Banyak kasus yang memperlihatkan tote Kreuz muncul justru saat Harga sudah di unten. Jangan Terlalu Banyak Memplot MA. Terlalu banyak memplot MA memang akan membuat grafik terlihat lebih indah dan sedap dipandang mata, tapi tak menjamin kualitas Handel menjadi lebih baik. Selain membingungkan, terlalu banyak MA akan menyulitkan interpretasi grafik. Pemilihan periode yang cocok itu berdasarkan hasil mencoba-coba. Tidak ada aturan khusus soal itu Beberapa analis ada yang berhasil menemukan MA dengan periode yang sudah dioptimasi dan tentu hasilnya berbeda-beda pada masing-masing saham. Walaupun periodenya berbeda-beda, pembentukan sinyal kreuzung - nya hampir tak banyak berbeda. Satu-satunya perbedaan adalah semakin baik hasil optimasinya, maka semakin akurat pilihan Unterstützung dan resistennya. Bagaimana jika tidu tahu cara mengoptimasinya Tidak masalah Saya termasuk orang yang tidu tahu cara mengoptimasi MA. Untuk pemilihan SR, saya menggunakan metode lain. Cek volatilitas harga Normalnya volatilitas ini berbanding lurus dengan volume saham. Semakin besar volumenya, semakin volatil harganya. Juga lihat candlenya Jika Candlenya Banyak Membrane Ekor Panjang, Maka Itu Saham Yang Volatil. Untuk saham-saham dengan tingkat volatilitas tinggi, gunakan periode MA yang lebih panjang. Jika kamu menemukan saham-saham berfundamental bagus tapi tidak likuid, maka kamu mungkin akan membutuhkan bantuan MA untuk menandai kapan waktu terbaik untuk membeli saham tersebut. Periode jangka pendek dan jangka panjang merupakan penilaian pribadi. Misalnya kamu memilih MA 5, 20, 60, Maka 5 menjadi jangka pendek, 20 jadi jangka menengah, dan 60 menjadi jangka panjang. Trader lain mungkin akan lebih suka memilih 20, 50, 100, dan 200. Trader lain mungkin lebih suka memilih angka-angka ganjil seperti 13, 37, 79, dan sebagainya. Sah-Sahne Saja. Ingatlah, di analisa teknikal tidak dikenal kata harus, karena semua bersifat relatif. Bukan hal yang aneh jika cara analisa yang keliru memberikan hasil yang benar dan cara analisa yang benar malah memberikan hasil yang keliru. 11 tidak selalu menghasilkan 2. Ini benar-benar tergantung caramu menjiwai indikator yang kamu gunakan itu Semoga bermanfaat. Related PostMoving Durchschnitt Karena Markt tampaknya lagi nggak bersahabat, mending kita luangkan waktu kita untuk belajar sedikit daripada stress mantengin harga saham terus. Kali ini saya akan Membranen mengenai gleitenden Durchschnitt, Salah Satu teknik dasar dalam analisis teknikal untuk mengetahui apakah harga sebuah saham peluangnya lebih besar untuk menguat, atau melemah. Ya ya Saya memang seorang analis fundamental, tapi tentu saja saya juga ngerti analisis teknikal meskipun cuma dikit-dikit hehe. Umzugsdurchschnitt, sesuai artinya berarti 8216rata-rata yang bergerak8217. Apa itu Sama saja seperti rata-rata Biasa, hanya diterapkan pada angka-angka yang berubah-ubah, sehingga rata-ratanya pun berubah-ubah (bergerak). Misalnya, Harga Penutupan Saham X Selama 5 Hari Perdagangan Terakhir (Satu Minggu) Adalah 1.000, 1.100, 1.150, 1.100, Dan 1200. Maka kita bisa menyebut bahwa rata-rata harga saham X selama seminggu adalah semua angka-angka tersebut dijumlahkan (1.000 1.100 1.150 1.100 1.200), lalu dibagi lima. Hasilnya adalah 1.110 Nah, Ketika misalnya harga saham X pada hari perdagangan berikutnya berubah menjadi 1.250, maka rata-ratanya pun berubah menjadi: harga yang baru itu dimasukkan ke dalam perhitungan untuk mengganti harga yang paling terakhir (1,250 dimasukkan dan 1.000 dikeluarkan), sehingga menjadi 1.100 1.150 1.100 1.200 1.250, lalu kembali dibagi lima, dan hasilnya 1,160. Dengan demikian, kita mendapatkan rata-ratanya telah bergerak, dari 1,110 menjadi 1,160. Dan betitu seterusnya, rata-ratanya selalu berubah-ubah mengikuti perubahan harga sahamnya, sehingga menjadi 8216rata-rata yang bergerak8217 atau gleitenden Durchschnitt. Verschieben des durchschnittlichen Ada tiga macam, yaitu Simple Moving Average (SMA), Weighted Moving Average (WMA), Dan Exponential Moving Average (EMA). Selain itu ada juga Kumulative Moving Average (CMA) dan Modified Moving Average (MMA). Cara yang diulas diatas adalah SMA atau rata-rata bergerak sederhana, dengan periode 5 hari. Lalu bagaimana cara menghitung WMA, EMA, dan seterusnya Saya tidak akan menjelaskannya disini karena perhitungan matematisnya lumayan memusingkan. Yang jelas, pergerakan WMA dan EMA lebih responsif terhadap pergerakan harga saham dibanding SMA. Tapi Pada Intinya Sih Ketiganya (Dan Juga Yang Lainnya) Sama Saja. Maka Disini Yang Akan Kita Bahas Hanya SMA Saja. Apa kegunaan SMA Dan bagaimana cara menggunakannya SMA sangat efektif untuk memprediksi pergerakan saham dalam jangka pendek, terutama jika tipe saham tersebut memang memiliki likuiditas yang baik dan fluktuasinya tajam namun wajar sehingga cocok untuk dianalisis dalam jangka pendek (contohnya MEDC). Cara Yang Biasa Saya Pakai Adalah Dengan Membandingkan SMA Berperiode Panjang. Dengan SMA berperiode pendek. Misalnya pada grafik pergerakan MEDC selama setahun terakhir, saya kenakan dua SMA yaitu SMA dengan periode 50 hari, dan SMA dengan periode 20 hari (angka tersebut saya pilih secara acak, yang penting satu angka lebih gede dari satunya lagi). Perhatikan gambar berikut, klik untuk memperbesar: 1. Garis biru menunjukkan grafik pergerakan saham MEDC selama setahun terachhir. 2. Garis merah menunjukkan SMA dengan periode lebih panjang yaitu 50 hari 3. Garis hijau menunjukkan SMA dengan periode lebih pendek yaitu 20 hari Nah, begini caranya, perhatikan bagian yang dilingkari: setiap kali garis hijau dan merah saling bersilangan dimana posisi garis merah menjadi diatas Garis hijau, maka MEDC berpeluang menguat Sebaliknya, Setiap kali garis hijau dan merah saling bersilangan dimana posisi garis merah menjadi dibawah garis hijau, maka MEDC berpeluang melemah. Perhatikan lingkaran Nr.1. Disitu tampak bahwa garis merah menjadi diatas garis hijau Dan ternyata Tak Lama Kemudian MEDC Menguat signifikan. Beberapa saat kemudian, giliran garis hijau yang terus bergerak naik sehingga akhirnya menyalip garis merah (lingkaran no.2). Saat itulah MEDC mulai bergerak turun Tak berselang lama kemudian, garis merah kembali menyalip garis hijau (lingkaran no.3), dan saat itulah MEDC kembali naik meski sempat naik turun terlebih dahulu. Dan seterusnya SMA efektif untuk memprediksi waktu yang tepat untuk kaufen, dan waktu yang tepat untuk verkaufen (yaitu ketika und ein mengetahui bahwa saham yang und ein pegang akan naik atau turun secara signifikan). Artinya, setiap kali und ein melihat dua garis merah dan hijau ini saling bersilangan, maka saat itulah unda harus siap-siap untuk masuk atau keluar. Namun, SMA tidak selalu mampu memprediksi terjadinya kenaikan atau penurunan. Contohnya, perhatikan lingkaran Nr. 6. Disitu tampak bahwa garis merah menjadi dibawah garis hijau, yang berarti MEDC akan bergerak melemah. Dan itu memang benar, MEDC melemah tak lama kemudian Akan tetapi, MEDC langsung bergerak naik secara pesat tak lama setela melemah tersebut, padahal garis merah tidak kembali bersilangan dengan garis hijau dan masih berada dibawah garis hijau. Ini menunjukkan bahwa pengamatan terhadap SMA saja belum cukup untuk menentukan apakah harga sebuah saham akan naik atau turun. Selain itu, SMA hanya efektif untuk digunakan pada saham yang memang cocoknya dianalisis untuk jangka pendek. Pada Beberapa Saham Yang Hanya Cocok Dianalisis Untuk Jangka Panjang, Penggunaan SMA Ini Kurang Efektif, Malah Kadang-Kadang Keliru. Saya terbiasa menggunakan SMA ini hanya sebagai alat bantu Untuk lebih menguatkan prediksi saya mengenai apakah harga sebuah saham akan naik atau turun Misalnya, dengan pertimbangan analisis fundamental dan psikologis dan lain-lain, saya memprediksi bahwa saham X akan menguat dalam waktu dekat ini. Agar lebih yakin, saya lalu menggunakan SMA. Ternyata, Chart memang menunjukkan bahwa garis merah dan hijau saling bersilangan dimana garis merah menjadi diatas garis hijau (dan biasanya memang hampir selalu seperti itu Jarang terjadi saya memprediksi bahwa saham X akan naik namun SMA justru menunjukkan sebaliknya) Maka sayapun berkesimpulan: saham X akan Menguat dalam waktu dekat Bagaimana cara untuk melihat garis SMA ini Anda bisa melihatnya dengan mudah di Yahoo Finanzen. Ketika und Sedang Melihat Grafik Harga Sebuah Saham, Klik Menü 8216Technische Indikatoren8217 Yang Berada Diatas Grafik, Lalu Klik einfach gleitenden Durchschnitt, Pilih Berapa Periode Yang und ein Inginkan (Periode Standard-Nya Adalah 50), Lalu Klik ziehen. Anda bisa memasukkan sampai tiga garis SMA dengan tiga periode yang berbeda Jika masih bingung, silahkan baca-baca lagi artikel lain di blog ini. Teknik Analisa Moving Average Saham (MA) Setelah paham Soal apa itu isitilah analisa teknikal saham Moving Average dan lainnya. Selanjutnya kita belajar bagaimana mengetahui gleitende durchschnittliche suatu saham dengan menghitungnya sendiri melalui bantuan grafik yang kita buat sendiri. Pertama buatlah grafik, masih ingat ketika belajar Matematika di sekolah kan. Yang mana memiliki sumbu horizontale atau 8216X8217 dan juga sumbu vertikal atau 8216Y8217. Pada sumbu X diberikan nilai hari untuk menandakan grafik berdasarkan perubahan harinya, sedang pada sumbu Y untuk mengindikasikan perubahan harga dari saham. Seetteai contoh kita akan melakukan analisa teknikal gleitende durchschnittliche untuk 5 hari terachhir (MA-5), maka yang dilakukan penghitungan adalah harga sahamnya selama kurun waktu lima hari terakhir yang mana hari ini juga termasuk di dalamnya. Seelade diketahui berapa harga rata-rata di ditiap harinya dan juga haga closingnya, tinggal hubungkan dengan garis dari titik-titik tersebut, yakni pada titik harga rata2nya dan juga pada harga penutupannya. Dengan demikian maka akan terbentuklah dua pola kurva dari hasil kerja unda, yaitu kurva pola MA dan juga aktual. Terakhir, tinggal analisa dari bentuk kurva tersebut yang mana jika kurva harga penutupan mencapai kurva gleitend Durchschnitt yang bergerak dari bawah ke atas yang disertai dengan frequensi transaksi yang sangat tinggi maka hal demikian memberi tanda untuk membeli saham. Sedangkan jika sebaliknya yang terjadi, yang mana jika kurva harga penutupan atau aktualen mencapai kurva gleitender Durchschnitt (MA) dengan transaksi yang tinggi pula dari atas ke bawah, maka itulah tanda untuk segera melakukan penjualan saham. Demikian mengenai cara mengetahui dan menganalisa Bewegen Durchschnitt Saham di atas, dan dengan ini und a telah paham sebagian dari analisa teknikal. Tinggal kembangkan dengan memahami istilah lain dari analisa teknikal yang telah diulas sebelumnya. Rabu, 16 Maret 2011 Apa indikator yang paling akurat dari analis teknikal Yang merupakan dasar sekaligus senjata utama dari trend trader, dan juga dilihat baik oleh schwingen trader, scalper, contrarian, dan Lain-lain Kalau Anda menjawab Moving Average (MA), Anda Benar. Moving Average, atau rata-rata bergerak adalah indikator yang paling sederhana, paling tua, dan paling mudah diartikan Moving Durchschnittliche Mitgliedschaft Petunjuk Mengenai Trend Dan Unterstützung Widerstand Yang Baik. Kami Harap Anda Sudah Mengerti Cara Menggunakan Yahoo Finanzen, Yuk Kita Buka Sekarang. Ini-Diagramm ADRO sampai penulisan artikel ini: Anda bisa mendapatkan chart yang sama tapi aktualisiert dengan mengklik link ini. Chart tersebut menggunakan Kerzenständer dengan Moving Average 50 hari yaitu yang garis hijau. Pertanyaan pertama, kemana arah ADRO dengan hanya melihat MA50-nya Benar, ke atas. Berarti trendnya sedang ke atas Beginen juga ketika MA tersebut berbelok ke bawah, atau mendatar, semuanya menunjukkan trend pada saat itu. Apa bullish (Aufwärtstrend), seitwärts (mendatar), ataukah bearish (Abwärtstrend). MAHRE JUGA Menjadi Patanin Dalam Jangka Menengah Anda bisa Berkata Dengan Pasti Apakah Saham Tersebut Sedang Bullish (Harga Di Atas MA50), Ataukah Sedang Bearish (Harga Di Bawah MA50), Atau Sedang Di Trading Bereich (Harga Zigzag di MA50). Ada dua peraturan yang baku mengenai cara menggunakan MA, yaitu: Beli ketika harga telah menembus MA50 ke atas Jangan beli ketika harga masih di bawah MA50. Apapun yang berada di bawah MA50-nya adalah judi. Cara Menghitung Bewegen Durchschnittlich Durchschnittlich dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan pada beberapa hari ke belakang dibagi dengan jumlah harinya. Jadi MA50 adalah rata-rata bergerak 50 hari, didapat dengan menjumlahkan harga 50 hari ke belakang kemudian dibagi 50. Sekarang ini sudah ada komputer yang mengerjakan perhitungannya secara otomatis, jadi Anda tidak perlu susah payah. Beberapa Jangka Waktu Bewegen Durchschnittliche Yang Umum Digunakan Ada konvensi atau kesepakatan mengenai jangka waktu MA yang sering digunakan di dunia analisa teknikal, yaitu 5, 20, 50, dan 200. MA5 adalah rerata bergerak satu minggu bursa (lima hari), disebut juga MA jangka Pendek, digunakan oleh swing trader MA20 adalah rerata bergerak satu bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader. MA ini juga yang biasanya diambil menjadi garis tengah Bollinger Band. Digunakan Oleh Trend Trader. MA50 adalah rerata bergerak tiga bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader. MA200 adalah rerata bergerak satu tahun bursa, disebut juga MA jangka panjang, digunakan oleh Investor. Kami Trend Trader, Sehingga Kami Sangat Nyaman Dengan MA50 Dan MA20. Kreuzung Moving Average Ada Juga Yang Dikenal Dengan Kreuzung, Yaitu Perpotongan Antara Garis MA Yang Pendek Dengan MA Yang Lebih Panjang, Contohnya Perpotongan Garis MA20 Dengan MA50 Pada Chart Berichut Ini: Jika MA20 (Warna Merah) Memotong Ke Bawah MA50 (Warna Hijau), Maka Krieg totes Kreuz Kreuzung ini berbahaya karena merupakan tanda entah dia mau seitlich, atau malah abtrend. Jika tote Kreuz ini diikuti harga yang berada di bawah MA50, lebih baik ambil posisi flach (keluar dari saham itu dulu), bahkan sebenarnya jika harga sudah di bawah MA50, apalagi kalau MA50-nya uda nunjuk ke bawah (nggak perlu ada totes Kreuz) , Ambil 8220asuransi8221, keluar dulu duluan Tapi tunggu dulu Jika MA20 Memotong Ke Atas MA50, Maka Kita Sebut Dengan Golden Kreuz. Jika tote Kreuz bukan merupakan sinyal Jual Yang Baik (Lebih Kepada Jaga Agar Jangan Rugi), Golden Kreuz Adalah Selalu Merupakan Sinyal Beli Yang Baik. Jika Anda ingin membeli suatu saham hanya menggunakan satu indikator, pakailah goldenes Kreuz MA20 dengan MA50, Anda jaga harga jangan sampai menembus MA50, dan harus pada akhirnya MA50 mengarah ke atas, Anda pasti untung Syaratnya gampang, saham tersebut flüssig. Kami akan Membranen sinyal jual dengan Indikator lain. Moving Average Adalah Sebuah Indikator Beli. Beli Ketika Trend sedang naik Jangan Beli Ketika Trend sedang turun. Sederhana, dan menguntungkan. Jika ada pertanyaan atau ada yang perlu ditambahkan, silakan isikan komentar. Apa Bedanya Einfache bewegliche Durchschnitt (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA) Semua contoh di atas adalah Simple Moving Durchschnittliche Yang Sederhana, Dengan Pengerjaan Seperti Yang Kami Tuliskan Di Atas. Ada pertanyaan dari Luke tentang EMA, apa bedanya Para chartist tampaknya tidak pernah puas memperbarui dan membuat indikator-indikator baru, apalagi dengan bantuan komputer. Kadang Indikator Ini Lambat, Kadang Cepat, Dan Sebagainya. Ini yang dikenal dengan nama 8220optimierung8221 atau optimasi indikator (pembahasan tingkat lanjut). Moving Durchschnittlich pada intinya adalah indikator yang sederhana dan 8220lambat8221. Perubahan pada MA tidak akan terjadi tiba-tiba, Tapi melalui proses seitlich terlebih dahulu. Nah, ada saja yang punya ide untuk 8220mempercepat8221 sinyal dari indikator ini sehingga terciptalah indikator kedua yaitu Exponential Moving Average (EMA). Cara menghitung EMA jauh lebih rumit daripada MA. Lihat rumus MA di atas bisa kami ceritakan tanpa rumus Tidak hat sich entschieden EMA. Ini rumusnya: EMA (aktuell) 8211 EMA (prev)) x Multiplikator) EMA (prev) dimana Multiplikator (2 (Zeitperioden 1)) Tujuannya sudah dibilang tadi adalah membuat MA menjadi lebih 8220responsif8221, caranya adalah dengan Memberikan bobot yang lebih besar kepada daten yang lebih baru, dan makin ke belakang datanya, efeknya makin kecil. Kalau SMA, Bobotnya Dianggap Sama. Secara teori baik, tapi hasilnya Kalau menurut kami, kacau. Sinyal-sinyal banyak yang terlalu cepat dan menyalahi aturan MA. Banyak sinyal yang falsch, dan vertrauen (kepercayaan) kepada bacaan analisa teknikal malah menurun. Ini contoh EMA untuk ADRO: Adakah sinyal Kami malah bingung8230 MA adalah indikator 8220lambat8221. Biarkan saja sesuai kodratnya Untuk tujuan kita (Trendhandel), gunakan saja SMA, Jangan EMA.

No comments:

Post a Comment